Berita terbaru dari Masjid Ashshulaha

Keutamaan Nabi Muhammad SAW & Umatnya

Penulis Keutamaan Nabi Muhammad SAW & Umatnya
Pengurus Masjid Masjid Ashshulaha
Keutamaan Nabi Muhammad SAW & Umatnya

TEMA : KEUTAMAAN NABI MUHAMMAD SAW & UMATNYA

 

KEUTAMAAN NABI MUHAMMAD SAW

 

Tafsir Kalimat :

“ASY HADU AN NA MUHAMMADAN RASULULLAH”

    1. Membenarkan semua yang dikabarkannya. 
      1. Q.S An-Najm (53): 2 : "Kawanmu yaitu Nabi Muhammad tidak sesat dan tidak pula keliru,"

 

  • Q.S An-Najm (53): 3 : "Dan tidaklah yang diucapkannya Nabi Muhammad itu  Al-Qur'an dan ucapan yang lainnya  menurut keinginannya."

 

    1. Q.S An-Najm (53): 4 : "Tidak lain yang demikian itu semuanya adalah wahyu yang diwahyukan kepadanya."
    2. H.R Sunan Abu Daud No 3988 : “ Dari Al Miqdam bin Ma'di Karib dari Rasulullah ï·º, beliau bersabda, "Ketahuilah, sesungguhnya aku diberi Al -Qur'an dan yang semisal bersamanya yaitu As Sunnah."

 

 

  • Melaksanakan semua yang di perintahkannya & Meninggalkan semua yang dilarangnya.  

 

      1. (QS. Al-Hasyr (59) : Ayat 7) : "Apa yang diberikan Rasul kepadamu maka terimalah. Dan apa yang dilarangnya bagimu maka tinggalkanlah. Dan bertakwalah kepada Allah. Sungguh, Allah sangat keras hukuman-Nya."

 

  • HR Shahih Bukhari No. 6744: Dari Abu Hurairah, dari Nabi ï·º, beliau bersabda: “Laksanakanlah apa yang telah kutinggalkan untuk kalian. Sesungguhnya orang-orang sebelum kalian binasa karena mereka banyak bertanya dan menyelisihi Nabi mereka. Bilamana aku melarang kalian suatu hal, maka jauhilah dan bila aku perintahkan kalian terhadap suatu hal, maka kerjakanlah semampu kalian."

 

 

 

  • Beribadah sesuai dengan yang dicontohkannya
  • Q.S Ali 'Imran (3) : 31 : "Katakanlah (Muhammad), "Jika kamu mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mencintaimu dan mengampuni dosa-dosamu." Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang."
  • HR Shahih Bukhari No 5549 : Dari Abu Sulaiman Malik bin Al Huwairits dia berkata, “Rasulullah bersabda, Shalatlah kalian sebagaimana kalian melihatku salat.”

 




KEUTAMAAN UMAT NABI MUHAMMAD SAW

   

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

"Dan ingatkanlah mereka wahai Nabi Muhammad kepada hari-hari Allah." Sungguh, pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi setiap orang penyabar dan banyak bersyukur." (QS. Ibrahim 14: Ayat 5)

 

Hari - hari Allah yang dimaksud adalah  hari - hari dimana terdapat nikmat Allah yang sangat istimewa. Diantara nikmat Allah yang sangat istimewa adalah Nabi Muhammad. (Shahih Al bukhari 3680).

 

Diantara keutamaan umat Nabi Muhammad :

 

  • Umat Nabi Muhammad adalah yang terbaik.

 

  • Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: (QS. Ali 'Imran 3: Ayat 110) 

"Kamu yaitu umat Nabi Muhammad adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, (karena kamu) menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah."

  • HR Sunan Ibnu Majah 4277

Dari Hakim bun Hizam dia berkata, Rasulullah SAW bersabda, "Kita melengkapai (dengan) tujuh puluh umat kelak di hari kiamat, kita adalah umat yang terakhir dari mereka dan yang terbaik dari mereka."

 

 

  • Pahala ibadah yang dilakukan umat Nabi Muhammad lebih besar dibanding  umat - umat terdahulu, dan nilai dosa juga lebih kecil balasannya.

 

  • Shahih Al bukhari 2107

Dari Ibnu'Umar radhiallahu'anhuma dari Nabi SAW  bersabda, "Perumpamaan kalian dibandingkan Ahul Kitab seperti seseorang yang menyewa para pekerja yang dia berkata, "Siapa yang mau bekerja untukku dari pagi hingga pertengahan siang dengan upah satu qirath, maka orang-orang Yahudi melaksanakannya. Kemudian dia berkata, "Siapa yang mau bekerja untukku dari pertengahan siang hingga salat Asar dengan upah satu qirath, maka orang-orang Nasrani mengerjakannya. Kemudain orang itu berkata, lagi, "Siapa yang mau bekerja untukku dari Asar hinga terbenamnya matahari dengan upah dua qirath, maka kalianlah orang yang mengerjakannya. Maka orang-orang Yahudi dan Nasrani marah seraya berkata, "Bagaimana bisa, kami yang mengerjakan lebih banyak pekerjaan namun lebih sedikit upah yang kami terima!" Lalu orang itu berkata, "Apakah ada hak kalian yang aku kurangi?" Mereka menjawab, "Tidak ada." Orang itu berkata, "Itulah karunia dariku yang aku memberikannya kepada siapa yang aku kehendaki".

 

  • Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman (QS. Al-An'am 6: Ayat 160)

"Barang siapa berbuat kebaikan mendapat balasan sepuluh kali lipat amalnya. Dan barang siapa berbuat kejahatan dibalas seimbang dengan kejahatannya. Mereka sedikit pun tidak dirugikan (dizalimi)."

 

 

  • Umat yang pertama masuk surga

 

  • Shahih Muslim 1413

Dari Abu Hurairah ia berkata, Rasulullah ï·º bersabda, "Kita (umat Muhammad) adalah yang terakhir (datang ke dunia), tetapi yang terdahulu (diadili) pada hari kiamat. Kita adalah yang paling dahulu masuk surga.

 

 

  • Keringan dalam penilaian dosa

 

  • Shahih Al bukhari 2343

Dari Abu Hurairah radhiallahu'anhu berkata, Nabi ï·º bersabda, "Allah memberi kelonggaran kepadaku tentang umatku, mereka tidak dianggap melakukan dosa dari apa yang dibisikkan dalam dadanya (hatinya) selama tidak dikerjakan atau diucapkannya".

  • Sunan Ibnu Majah 2033

Dari Abu Dzar Al Ghifari, ia berkata, "Rasulullah ï·º bersabda, "Sesungguhnya Allah memaafkan yaitu tidak menilai dosa dari umatku sesuatu yang dilakukan karena 1. kesalahan murni yaitu belum pernah mendapat informasi itu adalah dosa tetapi tidak berlaku pada orang yang tidak mau cari tau, 2. karena lupa dan 3.  karena sesuatu yang terpaksa dilakukannya."

 

 

  • Kemudahan dalam banyak aturan syariat

 

  • Shahih Muslim 455

Dari Anas bahwa apabila para wanita Yahudi haid, mereka tidak memberinya makan dan tidak mempergaulinya di rumah. Para sahabat pun bertanya kepada Nabi ï·º. lantas Allah menurunkan, "Mereka bertanya kepadamu tentang haid. Katakanlah, 'Haid itu adalah suatu kotoran.' Oleh sebab itu, hendaklah kamu menjauhkan diri dari wanita di waktu haid; dan janganlah kamu mendekati mereka, sebelum mereka suci. Apabila mereka telah suci, maka campurilah mereka itu di tempat yang diperintahkan Allah kepadamu. Allah menyukai orang-orang yang tobat dan menyukai orang-orang yang menyucikan diri." (Al-Baqarah: 222) Kemudian Rasulullah ï·º bersabda, "Lakukanlah segala sesuatu kecuali senggama." Ketika hal itu sampai kepada orang-orang Yahudi, mereka berkata, ‘Laki-laki ini hanya ingin menyelisihi urusan kita.’




Bentuk syukur atas karunia Allah yang telah menjadikan kita umat Nabi Muhammad 

 

  • Bersholawat atas Nabi Muhammad.

 

Tidak bershalawat, shalat tidak sah, bisa dinilai pelit dan doa akan sulit di terima.

Banyak bershalawat dinilai sama dengan doa, dosa diampuni, banyak hajat akan dikabulkan dan dihari kiamat dikumpulkan bersama Nabi Muhammad.

 

 

  • Mencintai Nabi Muhammad dan mengikuti semua ajaran - ajarannya (ITTIBA'). 

 

Karena bukti cinta adalah menuruti kemauan yang dicintainya. Dengan dua hal tersebut iman menjadi benar, ibadah yang diterapkan akan jauh dari kesalahan, semua ibadah akan terasa nikmat diterapkannya, dosa - dosa bisa bersih karena diampuni semuanya, bahaya dan bencana besar di dunia dan akhirat akan terhindar, wafat husnul khotimah dan masuk surga firdaus bersama Nabi Muhammad.

Tetapi dengan tidak ada keduanya yaitu tidak mencintai dan tidak mengikuti, maka kebalikan dari keterangan diatas yang akan didapatinya.

 

 

  • Terus berusaha dari waktu kewaktu mempelajari semua yang berkaitan dengan Nabi Muhammad dan semua ajarannya.

 

Agar terhindar dari kesesatan dan terhindar dari segala kesalahan dalam bertindak dan bersikap dalam beragama, bermasyarakat dan bernegara.

Semoga semua diberkahi Allah. Amiin. 



7 Target yang Wajib Didapati Setiap Muslim

 

  • Bisa menjawab pertanyaan dua malaikat munkar nakir di alam kubur,

 

  • HR Sunan At tirmidzi No. 3045.

Dari Al Barra` dari Nabi ï·º tentang firman Allah Ta'ala, "Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan Ucapan yang teguh itu dalam kehidupan di dunia dan di akhirat." (Ibrahim: 27) beliau bersabda, "Di dalam kubur bila ia ditanya: Siapa Rabb-mu, apa agamamu dan siapa nabimu?"

  • HR Shahih  Bukhari No. 4330.

Dari Al Bara' bin 'Azib bahwa Rasulullah ï·º bersabda, "Seorang muslim apabila ditanya di dalam kubur, maka akan bersaksi bahwa tidak ada Ilah yaitu sesembahan yang berhak disembah kecuali Allah dan Muhammad utusan Allah. itulah firman Allah yang berbunyi, "Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan Ucapan yang teguh itu dalam kehidupan di dunia dan di akhirat." (Ibrahim: 27). 

  • HR Shahih Al Bukhari 1252

Dari Anas radhiallahu'anhu dari Nabi ï·º, beliau bersabda, "Apabila jenazah sudah diletakkan di dalam kuburnya, sementara teman-temannya sudah berpaling dan pergi meninggalkannya, ia benar-benar dapat mendengar langkah sandal-sandal mereka. Kemudian datang kepadanya dua Malaikat yang akan mendudukkannya seraya berkata, "Apa tanggapanmu mengenai lelaki ini, Muhammad ï·º?" Lantas jenazah itu menjawab, "Aku bersaksi bahwa dia adalah hamba Allah dan utusan-Nya." Kemudian dikatakan kepadanya, "Lihatlah tempat dudukmu di neraka yang mana Allah telah menggantikan untukmu dengan tempat duduk di surga." Nabi ï·º melanjutkan sabdanya, "Maka ia dapat melihat keduanya." Adapun (jenazah) orang kafir atau munafik akan menjawab, "Aku tidak tahu, aku hanya mengikuti apa yang dikatakan kebanyakan orang." Maka dikatakan kepadanya, "Kamu tidak mengetahuinya dan tidak mengikuti orang yang mengerti." Lantas ia dipukul dengan palu godam besar yang terbuat dari besi di antara kedua telinganya sehingga ia berteriak kencang yang dapat didengar oleh siapapun yang ada di sekelilingnya kecuali dua golongan, (yaitu jin dan manusia)."

 

 

  • Dikumpulkan dihari kiamat bersama Rasulullah. 

 

  • HR Shahih Al bukhari no 3412

Dari Anas radhiallahu'anhu bahwa ada seseorang yang bertanya kepada Nabi ï·º tentang hari kiamat. Katanya, "Kapan terjadinya hari kiamat?" Beliau balik bertanya kepada orang itu, "Apa yang telah kamu siapkan untuk menghadapinya?" Orang itu menjawab, "Tidak ada. Kecuali, aku mencintai Allah dan rasul-Nya ï·º." Maka beliau bersabda, "Kamu akan bersama orang yang kamu cintai." Anas berkata, "Kami belum pernah segembira pada suatu hal seperti gembiranya kami dengan sabda Nabi ï·º, yaitu, "Kamu akan bersama orang yang kamu cintai." Selanjutnya Anas berkata, "Maka aku mencintai Nabi ï·º, Abu Bakr, 'Umar dan aku berharap dapat berkumpul bersama mereka disebabkan kecintaanku kepada mereka sekalipun aku tidak memiliki amalan seperti amalan mereka".

 

 

  • Dapat minum air dari telaga Rasulullah dihari kiamat.

 

  • Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:  (QS. Maryam 19: Ayat 86)

"Dan Kami akan menggiring orang yang durhaka ke Neraka Jahanam dalam keadaan dahaga."

  • HR Shahih Muslim No 607

Dari Anas dia berkata, "Pada suatu hari ketika Rasulullah di antara kami, tiba-tiba beliau tertidur, kemudian mengangkat kepalanya dalam keadaan tersenyum, maka kami bertanya, 'Apa yang membuatmu tertawa wahai Rasulullah?' Beliau menjawab, 'Baru saja diturunkan kepadaku suatu surat, lalu beliau membaca, 'Bismillahirrahmanirrahim, Inna A'thainaka al-Kautsar Fashalli Lirabbika Wanhar, Inna Syani'aka Huwa al-Abtar, ' kemudian beliau berkata, 'Apakah kalian tahu, apakah al-Kautsar itu?' Kami menjawab, 'Allah dan rasul-Nya lebih tahu.' Beliau bersabda, 'Ia adalah sungai yang dijanjikan oleh Rabb-ku kepadaku. Padanya terdapat kebaikan yang banyak. Ia adalah telaga yang umatku menemuiku pada hari kiamat, wadahnya sebanyak jumlah bintang, lalu seorang hamba dari umatku terhalang darinya, maka aku berkata, 'Wahai Rabb-ku, sesungguhnya dia termasuk umatku', maka Allah berkata, 'Kamu tidak tahu sesuatu yang terjadi setelah (meninggalmu).'"

 

 

  • Diakui sebagai umatnya dihari kiamat.

 

  • HR Shahih Al bukhari No 6526.

Asma' mengatakan dari Nabi ï·º, "Aku berada di telagaku menunggu-nunggu orang yang datang kepadaku, tiba-tiba orang di belakangku ditangkap dan dijauhkan dariku sehingga aku berteriak-teriak, 'Itu umatku, itu umatku!' Tiba-tiba ada suara menjawab, 'Kamu tidak tahu! Mereka berjalan dengan melakukan bid'ah, maksiyat, dan dosa besar.'"

 

 

  • Mendapatkan syafaatnya. 

 

  • HR Sunan Ibnu Majah No. 4297

Dari Abu Hurairah dia berkata, Rasulullah ï·º bersabda, "Setiap Nabi memiliki doa yang mustajab (dikabulkan). Namun mereka (para Nabi) telah menyegerakan doa mustajabnya. Sedangkan aku, kusimpan doaku sebagai syafaat untuk umatku (kelak). Maka, hal itu akan didapatkan oleh siapa saja diantara mereka yang mati dalam keadaan tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu apapun."

 

 

  • Diakui sebagai saudaranya.

 

  • HR Shahih Muslim No. 367.

Dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah ï·º pernah menziarahi kuburan lalu berdo’a, "Semoga keselamatan tetap dilimpahkan kepadamu, wahai kaum mukminin. Dan kami, insya Allah akan menyusulmu."

"Aku senang apabila aku dapat bertemu dengan saudara-saudaraku.” Para sahabat bertanya: ‘Bukankah kami saudara-saudaramu, wahai Rasulullah?’ Beliau menjawab: “Engkau adalah sahabat-sahabatku, sedangkan saudara-saudara kita adalah orang-orang yang datang setelahku.” Mereka bertanya: ‘Bagaimana engkau dapat mengenal umatmu yang belum datang?’ Beliau bersabda, “Tahukah engkau, seandainya seseorang memiliki kuda yang muka, kaki dan tangannya bersinar, kuda itu berada di antara kuda-kuda hitam legam, dapatkah ia mengenali kudanya?” Mereka menjawab: ‘Tentu, wahai Rasulullah.’ Beliau bersabda, “Sesungguhnya umatku akan datang dengan wajah, kaki dan tangan yang bersinar karena bekas wudu. Aku menyambut mereka di telaga. ketahuilah! Ada beberapa orang akan dihalang-halangi mendatangi telagaku, sebagaimana unta hilang yang dihalang-halangi. Aku berseru kepada mereka: ‘Kemarilah!’ Lalu dikatakan: ‘Sesungguhnya mereka telah mengganti (ajaranmu) setelahmu.’ Aku berkata, ‘menjauhlah, menjauhlah.”




 

  • Bersama Rasulullah di surga.

 

  • Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman (QS. An-Nisa' 4: Ayat 69)

"Dan barang siapa menaati Allah dan Rasul (Muhammad) maka mereka itu akan bersama-sama dengan orang yang diberikan nikmat oleh Allah, (yaitu) para nabi, para pencinta kebenaran, orang-orang yang mati syahid, dan orang-orang saleh. Mereka itulah teman yang sebaik-baiknya."

 

Syarat utama mendapatkan semuanya adalah ilmu, iman, kecintaan, bershalawat dan ittiba' artinya  sebanyak mungkin mengikuti dan mencontoh sunnah - sunnah yaitu melakukan segala yang dianjurkan untuk melakukan apa yang dilakukan Rasulullah.

Comments (0)

Leave your thought